Wujudkan Visi UMMA, Prodi Agroteknologi kembangkan Kompos Takakura

    Wujudkan Visi UMMA, Prodi Agroteknologi kembangkan Kompos Takakura

    MAKASSAR - Guna membangun kesadaran manusia akan lingkungan dan masa depan bumi tentunya praktek pertanian konvensional secara bertahap harus diubah. Perlu dikonversikan menjadi pertanian berkelanjutan yang bertumpu pada kemampuan, kemandirian, dan kreativitas petani dalam mengelola sumber daya lokal yang dimiliki.

    Salah satu metode yang dapat dikembangkan oleh petani dan saat ini digalakkan oleh Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Peternakan dan Kehutanan Universitas Muslim Maros (FAPERTAHUT UMMA) yakni dengan pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi kompos dengan metode Takakura.

    Dr. Haerul, S.P, M.Si., yang merupakan salah satu dosen prodi Agroteknologi, menggiatkan sosialisasi metode ini, baik melalui kegiatan HMPS maupun kegiatan sosial kemasyarakatan.

    Kepada media ini (Kamis, 20/7/2023), Dr. Haerul mengemukakan bahwa Metode Takakura ini pertama kali diperkenalkan di Surabaya tahun 2004 oleh Mr. Takakura yang bertujuan untuk memanfaatkan sampah organik.

    "Adapun jenis sampah yang diolah dalam metode takakura ini adalah sisa sayuran dan sisa makanan seperti nasi, ikan, daging ayam, buah-buahan, dan daun, " lanjut Dr. Haerul.

    Dosen yang berdomisili di Cenrana, Maros itu, mengingatkan agar menghindari kulit durian, kulit nangka, kulit salak, tulang hewan potong dalam pembuatan kompos takakura ini agar metode ini mendapatkan hasil yang maksimal. Ja juga mengingatkan agar menghindari terkena sinar matahari dan air secara langsung.

    Dr. Haerul mengutarakan bahwa bahan yang diperlukan untuk membuat kompos takakura terbilang sederhana seperti keranjang takakura, kardus, tali rafia, kain strimin, benang jarum, sekam/dedak/serbuk gergaji, starter/mikroorganisme, dan sampah organik.

    "Cara pembuatannya pun mudah dalam waktu yang tidak terlalu lama dan dapat difungsikan dalam kurun waktu 2 minggu. Cukup sepertiga kompos takakura yang diambil, sisanya dapat digunakan sebagai starter kembali untuk proses pembuatan selanjutnya, " akhir Dr. Haerul.

    Citizen Report : Aswadi Hamid - Mahasiswa UMMA

    umma kompos takakura
    Subhan Riyadi

    Subhan Riyadi

    Artikel Sebelumnya

    Riory Rivandy Ingin Perkuat Peran Milenial...

    Artikel Berikutnya

    Berlangsung Meriah, Bosowa School Makassar...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TMMD Ke-122 Kodim Mappi Resmi Ditutup
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Dandim 1805/Raja Ampat Paparkan Hasil Capaian Pelaksanaan Program TMMD Ke-122 Kepada Kasdam XVIII/Kasuari

    Ikuti Kami