MAKASSAR-Sebanyak 19 orang mahasiswa Program Studi Agroteknologi angkatan 22 Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Universitas Muslim Maros (FAPERTAHUT UMMA) menyambangi Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Sulawesi Selatan, Jum'at, 22 Desember 2023.
Kunjungan studi ke BPTPH Prov. Sulawesi Selatan dipimpin oleh dosen pengampu mata kuliah Dasar Perlindungan Tanaman, Dr. Andi Herwati, S.P., M.Si. Ia membawa mahasiswanya belajar langsung pada tiga laboratorium yang dimiliki oleh UPT BPTPH Sulawesi Selatan antara lain: Laboratorium Organisme Pengganggu Tumbuhan, Laboratorium Agensi Hayati, dan Laboratorium Pengujian Pestisida.
"Kunjungan studi ke BPTPH ini bertujuan untuk memperluas wawasan, menambah pengetahuan mahasiswa khususnya tentang organisme pengganggu tanaman yang tersebar di daerah Maros bahkan di provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu, mahasiswa berkesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang agensi hayati yang dikelola secara ramah lingkungan seperti PGPR dan Trichoderma. Hal ini sejalan dengan visi UMMA sebagai universitas pelestari lingkungan dan pelestari kearifan lokal, " ucap Ibu Dr. Hera, sapaan akrab sang dosen
Kunjungan studi dari Mahasiswa Prodi Agroteknologi FAPERTAHUT UMMA diterima dengan baik, ramah, dan hangat oleh Kepala Balai PTPH Propinsi Sul-sel, Ir. Muhammad Anwar, S.Hut.T, M.P., IPU.
"Kami mengharapkan agar mahasiswa berdiskusi aktif dengan petugas laboratorium, menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Belajar mengetahui tata caranya secara kompleks, mulai dari cara eksplorasi mikroba, menumbuhkan dan memperbanyak mikroba sampai pada aplikasi ke tanaman, terutama mikroba yg menguntungkan bagi tanaman, " ujar Bapak Anwar, sapaan akrab sang kepala balai.
Kunjungan studi yang berlangsung sehari itu, turut didampingi oleh masing-masing penanggung jawab laboratorium. Mereka dengan sabar membagikan ilmunya dan memberikan pencerahan pada Mahasiswa Prodi Agroteknologi FAPERTAHUT UMMA.
"Kunjungan studi ini sangat penting bagi mahasiswa sebagai wadah untuk menambah wawasan pengetahuan di bidang mikrobiologi, terutama tentang mikroba yg ada pada tumbuhan dan dapat dijadikan sebagai pengendali hama dan penyakit tanaman. Selain itu, pemakaiannya tentu ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia sehingga lingkungan tetap terjaga dan lestari, " imbuh Ibu Dr. Andi Herwati, S.P., M.Si mengakhiri.
Citizen report: Aswadi Hamid - Mahasiswa UMMA