MAKASSAR - Dharma Wanita Persatuan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku turut melaksanakan kegiatan gerakan Kompos Satu Negeri melalui pelatihan pembuatan kompos dan eco enzime, secara hybrid dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE Kabinet Indonesia Maju) bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada Sabtu, 10 Juni 2023 serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut juga berkaitan dengan rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2023.
Kompos Satu Negeri (KSN) merupakan gerakan untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat mengelola sampah organik rumah tangga secara serentak.
Keterlibatan perempuan-perempuan tangguh ini mempunyai peranan strategis untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dari kerusakan dan pencemaran.
Sosoknya menjadi agen perubahan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Sebagai agent of change (agen perubahan) Perempuan seyogyanya sebagai pionir dengan kelembutan hati tapi tetap tegas.
Banyak hal yang dapat dilakukan perempuan untuk mendukung pengelolaan lingkungan, dimulai dari hal kecil dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain, mengurangi pemakaian deterjen, memilah sampah, mengurangi sampah plastik, menghadirkan suasana asri dan hijau di halaman rumah dengan memperbanyak menanam pohon.
Terpenting, sosok perempuan sebagai Ibu. Kehadirannya ditengah keluarga sekaligus sebagai pendidik bagi anak-anaknya.
Menanamkan nilai-nilai kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan hidup dengan keanekaragaman hayati yang terkandung didalamnya.
Mewujudkan pelestarian lingkungan hidup yang komprehensif, harus dimulai dari tingkat keluarga sebagai etintas terkecil dalam masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah organik dari rumah tangga agar tidak dibuang ke TPS yang dapat meningkatkan gas rumah kaca yang mengakibatkan perubahan iklim.
Perhelatan "Kompos Satu Negeri” bersama Ibu Negara RI, Iriana Joko Widodo dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju ini juga dilaksanakan secara hybrid lewat zoom meeting dan dipusatkan di Istana Tampak Siring Ubud, Provinsi Bali.
Ibu Negara RI, Iriana Joko Widodo memimpin kegiatan Kompos Satu Negeri dengan didampingi oleh Ibu Wakil Menteri LHK, Lilia A. Dohong dan Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3) , Rosa Vivien.
Waktu yang sama, Ibu Hariyani Darhamsyah selaku Ketua Dharma Wanita P3E Suma yang juga Ketua DWP UPT LHK Sulsel didampingi anggota DW P3E Suma KLHK, hadir bersama melalui sambungan hybrid zoom bertempat di Pondok Ramah Lingkungan Kantor P3E Suma-KLHK Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 17 Sudiang, Makassar pada Sabtu, 10 Juni 2023.
"Saya berharap, kegiatan-kegiatan yang dilakukan Dharma Wanita saat ini dan kedepannya agar dapat saling mengisi, saling memberi, saling menguatkan, " ujar Hariyani Darhamsyah selaku Ketua DWP P3E Sulawesi dan Maluku KLHK/Ketua DWP UPT LHK Sulsel.
"Serta terintegrasi dengan kegiatan P3E Suma, melalui kegiatan pengomposan dan pembuatan eco enzime seperti sekarang ini diharapkan kehadiran Dharma Wanita P3E Suma dapat berperan aktif, " jelasnya.
"Antara lain dalam pengurangan sampah dan mendukung pelaksanaan tugas dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku, Sekertariat Jenderal KLHK, " tuturnya.
Turut hadir Ibu Firna Sofianti Thamrin (Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup Madya P3E Suma KLHK) membawakan materi tata cara pengomposan dan Ibu Hikmah dengan materi tata cara pembuatan eco enzyme.
Senada hal tersebut , Najhah Haris (Fungsional Pedal Ahli Muda) selaku koordinator kegiatan mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2023, P3E Suma bersama Dharma Wanita melaksanakan "Pelatihan pembuatan kompos dan eco enzyme, " kepada anggota DW P3E.
"Sekaligus mendukung penuh kegiatan "Kompos Satu Negeri" bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) dan KLHK, " tambahnya.
"Hal ini untuk membina kesadaran para Dharma Wanita sekaligus sebagai sosok ibu rumah tangga untuk memanfaatkan sampah organik yang ada di rumah menjadi kompos dan eco enzyme, " terangnya.
Sehingga bahan - bahan sampah organik tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai media tanam dan pupuk organik yang alami dan ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas kebun dan taman.
"Serta untuk mengurangi limbah organik di tempat pembuangan akhir sampah. Selain itu, manfaat kompos juga bisa menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, " pungkasnya.
Sementara itu nampak para Ibu-ibu anggota Dharma Wanita P3E Suma KLHK mengikuti dengan semangat kegiatan tersebut.
Semangat untuk menjaga Lingkungan dengan rasa antusias. Tak lupa para peserta anggota DW juga menyempatkan membawa bahan kompos organik dari rumah, antara lain; sisa sampah dapur berupa kulit buah hingga sisa sayur, untuk dibuat kompos dan eco enzime pada sesi pelatihan. Proses pelatihan pembuatan kompos dan eco enzyme dari Narasumber yang hadir berlangsung dengan lancar dan apresiasi penuh dari anggota DW P3E Suma yang hadir.
Program pengomposan ini juga telah dilaksanakan oleh beberapa Ibu-ibu DW dan sebagian sudah melaksanakan pengomposan dan pembuatan eco enzyme di rumah masing-masing.
Kegiatan ini juga menitikberatkan membina kesadaran para ibu-ibu rumah tangga yang juga anggota Dharma Wanita untuk memanfaatkan sampah organik di rumah menjadi kompos dan eco enzyme.
Sehingga media kompos dan eco enzyme ini dapat dimanfaatkan kembali sebagai media tanam dan pupuk organik yang alami dan ramah lingkungan. Dan yang paling utama adalah mengurangi beban limbah organik di TPA.